JAKARTA, Fajarindonesia.com – Elektabilitas bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, merosot signifikan. Setidaknya, itulah hasil survei versi LSI Denny JA. Disebutkan juga tiga alasan mengapa dukungan menurun.
Pertama, karena statusnya sebagai “petugas partai”, Ganjar dinilai tidak akan bisa mengambil keputusan secara independen, karena harus meminta restu ketua umum partainya.
BACA JUGA: Pemerintah Bayar Utang Rp 1.000 Triliun Setahun, Terbesar Sepanjang Sejarah Sejak Merdeka
Kedua, gagal menangani masalah kemiskinan di Jawa Tengah, dan ketiga, ikut membuat Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
“Tiga alasan itu masuk akal dan mempengaruhi elektabilitas Ganjar jadi turun,” kata aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga. Minggu (21/5/23).
Sebenarnya elektabilitas Ganjar sempat menunjukkan tren naik. Saat itu masih di angka 27,9 persen, di bawah Prabowo Subianto.
Selanjutnya naik, dan puncaknya terjadi pada Januari 2023, yakni sebesar 37,8 persen. Namun pada Mei 2023 turun di angka 31,9 persen.
BACA JUGA: Mahfud MD Sebut Proyek BTS yang Dikorupsi Johnny G Plate Mangkrak
Fakta itu berbanding terbalik dengan kompetitornya, Prabowo Subianto, yang tren elektabilitasnya terus tumbuh positif.
“Jadi survei-survei yang mengunggulkan Ganjar selama ini sebenarnya sponsornya siapa?” Andi Sinulingga balik bertanya.
Sementara itu, sebuah lembaga survei malah menempatkan Ganjar Pranowo di urutan pertama, diikuti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Berita ini telah tayang pada Kantor Berita Politik RMOL. Minggu (21/5/23).