Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando: Lewat Kesaksian 4 Menteri di MK, Paslon 01 dan 03 Salah Strategi

Empat menteri Kabinet Indonesia Maju memberikan keterangan pada sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Mahkamah Konstitusi (MK). Jumat, (5/4/2024).

JAKARTA, Fajarindonesia.com – Empat menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) memenuhi panggilan Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari jumat (5/4/2024) untuk menghadiri sidang sengketa Pemilihan Presiden atau sidang sengketa Pilpres 2024.

BACA JUGA: Sekjen PDI-P, Hasto: Jokowi Incar Ketum PDIP dan Golkar

BACA JUGA: Sekjen PDIP: Jika Diperlukan, Megawati Siap Bersaksi dalam Sidang PHPU di MK

Empat menteri tersebut yakni Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Keempat menteri menyampaikan paparan dalam persidangan di MK, termasuk soal bantuan sosial (Bansos) dan dugaan cawe-cawe Jokowi dalam Pilpres 2024.

BACA JUGA: Golkar Sukses di Pemilu 2024, Airlangga Sangat Pantas Kembali Memimpin Golkar

BACA JUGA: Kenaikan Suara Partai Golkar Berkat Tangan Dingin Airlangga Hartarto

Keempat menteri tersebut secara bergantian memberikan penjelasan terkait tugas pokok dan fungsinya masing-masing, khususnya yang berkaitan soal pemberian bansos yang dianggap penting karena didalilkan Paslon 01 Anies – Muhaimin dan Paslon 03 Ganjar – Mahfud.

BACA JUGA: Hasil Rekapitulasi KPU: Daftar Parpol Lolos dan Tidak Lolos ke Senayan

BACA JUGA: Pidato Kemenangan Prabowo, Memohon Izin Untuk Melantunkan Takbir

Pengamat politik dari Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai bahwa hadirnya 4 menteri Jokowi justru menguntungkan bagi Paslon 02 Prabowo – Gibran.

Menurut Fernando melalui kanal youtube Tribunnews, kubu 01 dan kubu 03 salah strategi dengan meminta ke 4 menteri hadir di sidang Mahkamah Konstitusi (MK). Jumat, (5/4/24).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *